Sunday, June 5, 2011

Pulang

Aku tau bahwa kau dan dia, layaknya aku dan kekasihku, setiap saat memiliki hak untuk saling menuju.

Kita berdua sama.

Kita adalah matahari dan bulan yang saling menjaga, bergantian tugas.

Aku pergi, kau menanti.

Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, ke arahnya. aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak hebat, adalah kenyataan bahwa hakmu, haknya, untuk saling bertemu, benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diriku, sekejap saja.

Membuatku nelangsa. Hampir mati.

Hatiku seperti terpelanting keras keluar dari tempatnya,

dan tubuhku berat untuk sekedar bergerak.

Kau tahu sayang, rasanya seperti dahaga yang terus menerus datang sebelum rasa lapar terpuaskan

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku sisipkan namamu dalam doaku. Seperti biasa.

Aku minta Tuhan agar membiarkan pikiranku istirahat. Sejenak.

Tidak melulu dipenuhi jutaan imaji tentangmu yang bertemu dengannya.

Apa yang kalian lakukan, bagaimana kalian membunuh ribuan waktu, atau berapa kali kalian saling berbisik cinta.

Cepat pulang.

Seperti yang kau bilang, kita seharusnya saling menyembuhkan.

Cepatlah pulang pangeran.

Pulang...

Padaku.

No comments:

Post a Comment