Wednesday, April 6, 2011

MANUSIA MELIHAT HANYA PERMUKAAN, TUHAN MELIHAT KE DASAR HATI


Ada yang aneh dalam percakapan siang itu.

“Saya ngelakuin free sex udah lama.” Cukup satu kalimat yang bikin saya tercengang,

Bukan masalah free sex-nya. Tapi orang yang ngelakuinnya. DIA??? MUNGKINKAH??

Kami kenal sejak tiga tahun lalu. Dia, cowo berkulit hitam manis, postur tubuhnya kurus tinggi, cara ngomongnya kemayu. Hobinya masak dan nyanyi, suka pake skinny jeans, dan bibirnya merah. Dia cukup dikenal karena kebaikannya dan tentu saja, honestly me and my friends and my friend’s friends thought he was a gay.

“Saya ini hypersex, dalam satu hari saya bisa onani 4 kali bahkan lebih. Tiap abis ML, penis saya terus berdiri bahkan setelah sperma keluar. Dan tiap hari saya harus selalu bawa ini..” dia nyodorin saya kondom dalam jumlah banyak.

“Soalnya saya ga tahan kalo dalam sehari ga ML…”

Dan bla… bla… bla… dia cerita tentang pengalaman ML-nya sama banyak perempuan, konsultasinya ke dokter, alasan kenapa dia ngelakuin itu semua, bahkan dia pun cerita gaya apa saja yang dia pake. That’s really really awkward conversation.

Setelah sekian lama diem saking kagetnya, akhirnya saya nanya “kenapa kamu mau nyeritain ini sama orang lain?”

Dia senyum, “Saya cape dikira sebagai orang alim dan baik. Mereka harus tau yang sebenarnya, nerima saya apa adanya, bukan karena saya dikenalnya baik jadi mereka mau temenan sama saya”.

Lucu ya, manusia dikenal jahat gak mau, dikenal baik juga ga mau.

Yang lebih lucu lagi, saya kadang berpikir saya tau manusia lain itu siapa dan seperti apa. Tapi siang itu, jelas saya salah besar.